Jan 4, 2014

MENGHISAB DIRI SEBELUM TIDUR

Hidup di dunia ini hanya sementara. Saat kematian menjemput seseorang, berarti harus berpisah dengan dunia dan segala isinya. Dan itu pasti terjadi.

Allah Ta’ala berfirman :
Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. (QS. al-Anbiya / 21:35)

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman :
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkankamu, kendatipun kamu (berada) dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS. an-Nisa : 78)

Kematian akan menimpa semua orang, baik yang shalih atau yang durhaka, yang kaya raya ataupun yang miskin papa, yang terpandang ataupun tidak, yang ikut berjihad ataupun duduk santai di rumahnya, dan lain sebagainya. Semuanya pasti akan mati bila ajalnya telah tiba dan semuanya akan binasa, karena Allah Ta’ala berfirman :

Semua yang ada di bumi itu fana (tidak kekal) (QS. ar-Rahman / 55:26)
Kemudian sesudah mati, kita semua akan dihidupkan kembali untuk mempertanggung jawabkan semua amal perbuatan kita.
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati.” (QS. Hud /11:7)

Jika memang demikian, sementara sudah dapat dipastikan bahwa setiap manusia tidak akan luput dari kelalaian, kesalahan dan dosa kecuali yang dirahmati AllahTa’ala dan diberi al-ishmah (terpelihara dari salah dan dosa) seperti para Nabi dan Rasul, maka sudah seharusnya kita semua segera bertaubat kepada Allah Ta’ala dan tidak menunda-nundanya.

Amalan yang di harapkan dapat mendorong seorang hamba bertaubat kepada Allah Ta’ala sebelum tidurnya. Diantaranya :
1. Melakukan Muhasabah (IntrospeksiDiri)
2. Mengingat Alam Kubur Yang Sangat Gelap Dan Dia Akan Menyendiri di Sana
3. Banyak Mengingat Kematian
4. Menyadari Hakikat Kehidupan Dunia yang Fana Dan Akhirat yang Kekal.

Adakah sahabat Fb yang belum tidur? silahkan mencoba :)?

Sebuah Asteroid Jatuh di Samudera Atlantik

Sebuah asteroid ditemukan tepat pada 1 Januari 2014 waktu Indonesia dan jatuh ke Samudera Atlantik lebih kurang sehari semalam setelah penemuannya.

Asteroid yang kemudian dinamai 2014 AA tersebut ditemukan oleh Richard Kowalski ketika melakukan survei benda langit dekat Bumi dengan teleskop 60 inci di fasilitas observasi di Mount Lemmon, Arizona.

Saat pengamatan, Rabu (1/1/2014) sekitar pukul 08.16 WIB atau Selasa (31/12/2013), ia menjumpai obyek redup dengan magnitudo 19 melewati rasi Orion.

Dengan pengamatan lebih lanjut, diketahui kemudian bahwa asteroid ini memiliki perihelion (jarak terdekat dengan Matahari) 138 juta km dan aphelion (jarak terjauh dengan Matahari) 211,5 juta km.

Terungkap pula, periode revolusi asteroid itu 1,26 tahun sementara diameternya sekitar 2,7 meter.

Menurut Sky and Telescope, Rabu, saat ditemukan, asteroid itu sedang berada pada jarak 500.000 km dari Bumi. Namun, asteroid itu bergerak cepat sehingga pada Kamis (2/1/2013) pukul 10.00 WIB asteroid itu memasuki atmosfer Bumi, jatuh di wilayah Atlantik.

Posisi jatuhnya asteroid sekitar 40 derajat Bujur Barat dan 12 derajat Lintang Utara, kira-kira sebelah timur Caracas, Venezuela, di Samudera Atlantik, antara Afrika dan Amerika Selatan.

Peter Brown dari University of Western Ontario mengatakan bahwa energi akustik akibat ledakan kecil. Sementara itu, energi ledakannya sebenarnya cukup besar untuk ukuran manusia, 500 - 1.000 TNT.

Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengatakan, berdasarkan analisis kasarnya, asteroid itu 38 ton dan masuk ke dalam atmosfer Bumi dengan kecepatan 15 km/detik. Saat memasuki atmofer, asteroid menjelma menjadi meteor yang seterang bulan pada fase separuh.

"Meteor terang ini nampaknya mulai terpecah-belah di ketinggian sekitar 45 km dpl (dari paras laut rata-rata) dan selanjutnya meledak di atas ketinggian 37 km dpl," katanya.

Karena terpecah, asteroidnya terlalu kecil untuk jatuh ke muka Bumi dengan ukuran yang signifikan. Meski mekanisme jatuhnya sama dengan asteroid penyebab ledakan Chelyabinsk, Rusia, 15 Februari 2013 lalu, karena ukurannya kecil, dampak ledakan tak signifikan.

"Dengan energi 'sekecil' itu, tak ada dampak signifikan yang terjadi di Samudera Atlantik di lokasi titik ledaknya, apalagi di daratan terdekat," kata Ma'rufin.